Wednesday, January 5, 2011

Multiplexing

Multiplexing







Pada umumnya, sistem transmisi yang ada di dalam jaringan telekomunikasi memiliki kapasitas yang melebihi kapasitas yang dibutuhkan satu user 
 
Dengan demikian sangat mungkin untuk menggunakan bandwidth yang ada seefisien mungkin oleh lebih dari satu user 
 
Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara berbarengan pada satu kanal transmisi disebut multiplexing 
 
Perangkat yang melaksanakan multiplexing disebut multiplexer (mux) 
 
Di sisi penerima, gabungan sinyal itu akan kembali dipisahkan sesuai dengan tujuan masing-masing. Proses ini disebut demultiplexing 
 
Perangkat yang melaksanakan demultiplexing disebut demultiplexer (demux) 
 
 
Ada 3 jenis multiplexing
FDM : Frequency Division Multiplexing
TDM : Time Division Multiplexing
CDM : Code Division Multiplexing 
 
 
Frequency-Division Multiplexing (FDM)
Digunakan pada sistem transmisi analog

Gabungan banyak kanal input menjadi sebuah kanal output berdasarkan frekuensi
Menggunakan guardbands
Total bandwith dari keseluruhan kanal dibagi menjadi sub-sub kanal oleh frekuensi
 
 
Macam FDM

FDM Data Channel Applications

FDM Voice Channel Applications

 
Hirarki FDM
 
chanel voice : 1 chanel 4khz
group : 12 chanel 48khz
super groups (5 groups) : 60 chanel 240khz
master groups (5 groups) ; 300 chanel 1,2Mhz
supermastergroups (3groups) : 900 chanel 3,6Mhz
 
 
Time-Division Multiplexing (TDM)

Prinsip kerjanya berkebalikan dengan FDM
Pembagian kanal-kanal menjadi sebuah keseluruhan output berdasarkan waktu
Channel disebut juga timeslot
Selain channel untuk user, diperlukan juga informasi sinkronisasi agar receiver (demux) dapat menentukan awal dari channel 1
TDM digunakan pada sistem transmisi berkapasitas besar
Dengan TDM, beberapa user dapat mengakses jaringan pada frekuensi yang sama tetapi pada waktu yang berlainan (bergiliran)
Contoh sistem TDM : PCM frame

Bit-Interleaved Multiplexing
Masukan bit tunggal dari port I/O merupakan keseluruhan output pada semua kanal
Ada Time Slice
Membutuhkan sedikit buffer pada terminal

Byte-Interleaved Multiplexing
Model pengirimannya berdasar byte (words)
Besarnya keseluruhan bandwith total dalam pengiriman bisa berlebih


Struktur frame PCM
 
Ada dua macam
Standard Eropa
Terdiri dari 32 timeslot, tetapi hanya 30 timeslot yang digunakan untuk voice (oleh karena itu disebut juga PCM-30)
Kecepatan frame (frame rate): 2,048 Mbps

Standard Amerika Utara/Jepang/Kanada
Terdiri dari 24 timeslot untuk voice
Kecepatan frame (frame rate): 1,544 Mbps


PCM-30 (Recommendation ITU-T G.704)
 
Frame rate = 8000 sample/detik * 8 bits * 32 = 2,048 Mbps
Orang biasanya menyebut rate 2 Mbps saja
Timeslot 0 untuk keperluan sinkronisasi
Timeslot 16 untuk signaling
 

PCM 1.544-Mbps
 
Setiap frame terdiri dari 24 timeslot
Setiap timeslot mengandung 8 bit data
Kepada setiap frame ditambahkan 1 bit yang disebut framing bit/synchronization bit (S-bit)
Dengan demikian kecepatan 1 frame (frame rate) adalah:
(24 timeslot*8 bit + 1 bit)*8000 = 1,544 Mbps
Tidak ada timeslot khusus untuk signaling
Signaling dilakukan dengan cara sbb:
LSB (least significant bit) dari setiap timeslot pada frame ke-6 digunakan untuk signaling (‘dicuri’ (robbed) untuk keperluan signaling)
Konsekuensinya, hanya 7 bit pada setiap timeslot frame ke-6 yang membawa sinyal voice
Basic data rate setiap kanal menjadi 56 Kbps

Hirarki Transmisi Digital

Dikenal sebagai Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH)

Multiplexer-multiplexer tingkat tinggi pada PDH dimungkinkan untuk beroperasi pada frekuensi clock masing-masing
Plesiochronous = “almost the same data rate”
Mengizinkan sedikit perbedaan frekuensi antara tributary signals yang di-multipleks
Sebagai contoh: Pada rate 2,048 Kbps,  toleransi frekuensi adalah 50 ppm, artinya data rate sistem 2,048 Mbps dapat berdeviasi sebesar 100 bps

No comments:

Post a Comment